Artikel Tentang Optimalisasi Keluarga Sadar Gizi Untuk Penyakit Tidak Menular
Selain itu, kurang gizi yang dialami pada awal kehidupan juga berdampak pada peningkatan risiko gangguan metabolik yang berujung pada kejadian penyakit tidak menular pada usia dewasa, seperti diabetes tipe Il, stroke, penyakit jantung dan lainnya. Dalam jangka panjang, hal ini akan berdampak pada menurunnya produktivitas yang selanjutnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kemiskinan dan kesenjangan di masyarakat.
Langkah kedepannya, upaya tersebut perlu bersinergi dengan sistem pangan global, melalui penerapan pola gizi seimbang untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi, kesehatan, pembangunan pertanian dan lingkungan secara terpadu.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI dr. Kirana Pritasari, MQIH memaparkan, peringatan HGN ke-59 tahun 2019 bukan sekadar seremonial semata. Harapannya dapat meningkatkan komitmen dan mempererat kolaborasi seluruh elemen bangsa untuk bekerja bersama membangun gizi dalam upaya mencegah stunting demi bangsa Indonesia yang sehat dan berkualitas.
Saat ini, Indonesia masih dihadapkan pada tantangan berbagai permasalahan gizi, yaitu masih tingginya prevalensi stunting (pendek/kerdil), underweight (berat kurang), wasting (kurus), dan anemia pada ibu hamil serta semakin meningkatnya obesitas pada dewasa (Riskesdas, 2018). Berbagai masalah gizi tersebut dapat menjadi salah satu faktor yang menghambat peluang Indonesia untuk menjadi negara maju.
Upaya bersama berbagai pemangku kepentingan perlu terus dilakukan sesuai peran dan fungsinya masing-masing dengan mengutamakan komitmen, kampanye, konvergensi program, akses pangan bergizi dan monitoring program.
Berbagai permasalahan gizi saat ini baik gizi kurang termasuk stunting dan gizi lebih, terjadi hampir di seluruh strata ekonomi masyarakat baik di perdesaan maupun perkotaan. Hal ini menunjukkan bahwa yang mendasari terjadinya masalah gizi tersebut bukan hanya kemiskinan, namun juga kurangnya pengetahuan masyarakat akan pola hidup sehat dan pemenuhan gizi yang optimal.
Upaya intervensi gizi sensitif dari semua sektor terkait perlu ditingkatkan sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dan Inpres 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan penguatan manajemen pelaksanaan intervensi gizi spesifik di Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan Indonesia Sehat melalui percepatan penurunan stunting dan berbagai masalah gizi lainnya.
Komentar
Posting Komentar